CVT Indonesia – Sepertinya 2024 tidak diawali dengan baik oleh Tesla. Pasalnya, semua mobil yang pernah dijual di China harus di recall karena fitur Autopilot yang bermasalah. Permasalahan ini ditemukan pada semua mobil yang diproduksi mulai Agustus 2014 hingga Desember 2023.
Mobil yang terkena dampak meliputi Model 3 dan Model Y yang diproduksi di China serta model premium yang diekspor ke luar China.
Mengutip dari Bloomberg, sejumlah fungsi pada sistem mengemudi otomatis itu yang justru meningkatkan potensi insiden serta tidak bisa dipahami dengan mudah oleh pengemudi.
Kesalahan sistem ini sangat beresiko menimbulkan lebih banyak kecelakaan saat aktivasi fitur otomatis itu saat berkendara.
Sebagai informasi, pernah beredar beberapa video viral di China yang memperlihatkan kesalahan sistem Tesla hingga mobil tidak bisa kendalikan dan menimbulkan kecelakaan katastropik.
BACA JUGA: Daihatsu Indonesia Diminta Klarifikasi Hasil Tes Keselamatan Oleh Kemendag
Recall ini merupakan respon dari pernyataan Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional USA (NHTSA) yang mengatakan bahwa Tesla tidak memastikan bahwa sistem Autopilot dapat dipahami oleh pengguna.
NHTSA mengatakan akan terus melakukan penyelidikan kerusakan selama bertahun-tahun untuk memantau keefektifan perbaikan yang dilakukan Tesla terhadap 2 juta mobil.
Hal ini tentunya kontradiktif dengan sesumbar CEO Tesla, Elon Musk yang sesumbar dengan mobil bersistem full otonom yang selalu menjadi kebanggaan Tesla.
Padahal pada dasarnya, kehadiran driver secara konvensional tetapn dibutuhkan pada saat sistem otonom aktif demi menjaga keselamatan.
Tesla juga menarik kembali 7.538 sedan Model S dan kendaraan sport Model X di China untuk mencegah kait pintu terlepas saat terjadi tabrakan. Recall dilakukan terhadap mobil yang diproduksi antara Oktober 2022 dan November 2023.
BACA SELANJUTNYA: Intip Spesifikasi Mazda CX-70! Meluncur 30 Januari 2024