CVT Indonesia – Mobil listrik memang sedang naik daun di tanah air, terutama Hyundai Ioniq 5 sebagai mobil listrik CKD pertama di Indonesia. Namun apakah CVTees tau apabila baterai Mobil listrik Ioniq 5 rusak, dana yang dibutuhkan untuk perbaikan tidak main-main?
Hal ini disampaikna oleh Fajar Ahya, Process Engineer PT Hyundai Motor Manufacturing (HMMI) yang mengatakan bahwa harga baterai Hyundai Ioniq 5 bisa setara satu unit Hyundai Creta.
“Komponen baterai adalah yang paling mahal, sekitar Rp300 juta untuk Standard Range dan Rp400 juta untuk Long Range,” ungkapnya Senin (2/10) di Cikarang.
Bisa dikatakan harga baterai ini lebih dari setengah dari harga mobil mengingat harga Ioniq 5 Signature Long Range saja di NJKB hanya Rp574 juta dengan harga jual yang melambung menjadi Rp877 juta setelah pajak.
Hyundai Ioniq 5 sendiri memiliki kapasitas baterai 58 kWh untuk varian Standard Range dan 72,6 kWh untuk varian Long Range.
BACA JUGA: Rampung! Mercedes-Benz Indonesia ‘Dicaplok’ Inchape
Semnetara untuk jarak tempuhnya, Hyundai Ioniq 5 Standad Range dapat menempuh jarak sejauh 350 kilometer, sementara varian Long Range dapat menempuh jarak sejauh 480 kilometer.
Sementara itu demi menjaga battery health Hyundai Ioniq 5, Bonar Pakpahan selaku Product Expert PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) mengingatkan untuk lebih disiplin melakukan pengecasan, misalnya jangan tunggu sampai baterai habis total.
“Kalau bisa charge baterai pas 20 persen, jangan tunggu baterai nol. Kebiasaan itu bsia bikin baterai degradasi. Kalau pemakaian buruk, usai baterai juga menurun.” ujar Bonar.
Lebih lanjut, Bonar mengatakan bahwa penggunaan fast charging juga jangan terlalu sering. Dia menyarankan untuk pemilik mobil listrik agar menggunakan charger reguler untuk sehari-hari karena lebih ramah terhadap baterai.
BACA SELANJUTNYA: Honda di Indonesia Fokus Jual CR-V, Di Amerika Honda Prologue Meluncur 2024