CVT Indonesia – Masih ingat dengan insiden terbakarnya Mercedes-Benz EQE yang menyebabkan hancurnya 140 mobil lain?
Imbas dari insiden tersebut, pemerintah Korsel akhirnya mengeluarkan peraturan yang melarang kendaraan listrik yang memiliki level baterai di atas 90 persen untuk parkir di basement.
Mengutip dari Drive, Pemerintah Metropolitan Seoul juga selanjutnya akan melakukan uji coba batas daya maksimum 80 persen di lokasi fast charger di Seoul. Kedua aturan tersebut akan berlaku pada akhir September 2024.
Keputusan tersebut menimbulkan kontra dari masyarakat karena dinilai aturan sementara itu tidak praktis dan tidak dapat menyelesaikan masalah secara mendasar.
Profesor Yoon Won-Sub, yang mengajar di sebuah universitas di Korea Selatan dan mengepalai pusat penelitian baterai, mengatakan bahwa pengisian daya yang berlebihan bukanlah “faktor utama” pada baterai lithium-ion di kendaraan listrik.
BACA JUGA: Viral! Sebuah Mobil Listrik Terbakar Di Basement, Hancurkan 140 Mobil Lainnya
“Mobil listrik, sejak awal, dirancang untuk tidak pernah mencapai daya penuh, bahkan jika display mengatakan bahwa daya baterai telah mencapai 100 persen,” jelas Yoon.
Menurut Yoon argumen tersebut tidak membuktikan bahwa baterai memiliki risiko kebakaran yang lebih tinggi ketika terisi penuh.
Para pejabat di Pemerintah Metropolitan Seoul juga akan mengumumkan pedoman tambahan pada awal September, yang dapat mencakup persyaratan bagi produsen mobil untuk mengungkapkan rincian produsen baterai, dan batas pengisian daya tambahan.
Sebagai informasi, Insiden terbakarnya Mercedes-Benz EQE tersebut menyebabkan kerusakan pada 140 mobil lainnya, menyebabkan 1 blok apartemen padam listrik dan air selama 5 hari, 21 orang korban, dan 103 orang dievakuasi akibat terpapar asap hitam.
BACA SELANJUTNYA: GIIAS Surabaya 2024 Digelar Akhir Agustus, Segini Harga TIketnya!
