CVT Indonesia – Nissan sepertinya ingin benar-benar mengubah mobil Sports-nya saat ini menjadi sebuah mobil listrik murni. Perlu diingat, satu-satunya mobil sports Nissan saat ini yaitu GTR R35 belum pernah berganti model sejak 2007.
Terhitung GT-R R35 sudah berusia 17 tahun, sangat jauh dari siklus hidup mobil Nissan lainnya, bahkan siklus hidup mobil secara umum.
Lantas apakah Nissan ada niatan untuk melanjutkan kiprah GT-R Kedepannya?
Nissan sendiri sudah menjadwalkan pengembangan Solid State Batteries (SSB) tahun ini, kemungkinan akan mulai di uji coba pada 2026, sebelum versi produksinya muncul pada tahun 2028.
Senior Vice-President dan Chief Planning Officer untuk wilayah AMIEO (Afrika, Timur Tengah, India, Eropa, dan Oseania), Francois Bailly mengatakan bahwa mobil sport cocok dengan ambisi EV perusahaan.
“Kami berpartisipasi di Formula E, bukan? Jadi ya, kami akan terus membuat mobil sport. Pertanyaannya ialah kapan mobil-mobil itu bisa beralih ke EV? Dan itu kembali lagi ke teknologinya. Kami perlu mengembangkan blok-blok tersebut agar mobilnya masuk akal,” ungkap Bailly.
Bailly mengatakan teknologi EV belum siap untuk mobil performa tinggi semacam ini. Meskipun di sisi lain dirinya juga menjanjikan sang penerus GT-R sebagai mobil sport seutuhnya, namun dirinya mengatakan R36 tidak akan hadir dalam waktu dekat ini.
BACA JUGA: Mobil Listrik Digeber Balapan? Hyundai Ioniq 5 N Buktikan Performanya
Hal ini juga sejalan dengan munculnya Nissan Hyper Force Concept dengan tenaga 1.341 hp yang menjadi foreshadowing dari GT-R generasi selanjutnya dengan teknologi baterai yang inovatif dan berbeda dengan baterai saat ini.
“Kami tidak akan membuat GT-R yang setengah jadi, bukan itu tujuannya. Jadi, kapan adalah pertanyaan yang sulit.” tambah Bailly.
Sebagai referensi, GT-R R35 saat ini menggunakan mesin V6 3.8 liter twin-turbo yang dapat menghasilkan tenaga 562 Hp dengan torsi 633 Nm.
DI tempat terpisah, Matthew Right, wakil presiden teknik powertrain Nissan Eropa menyatakan telah serius mengembangkan SSB dan ia menyebut hal ini akan menjadi game changer dengan pengisian daya yang cepat serta kepadatan energi yang unggul.
Wright mengatakan bahwa SSB akan mengurangi bobot baterai secara signifikan karena memiliki wujud yang lebih kompak dan bobot lebih ringan. Hal ini akan membuat perbedaan besar bagi mobil high performance seperti GT-R.
Mengutip salah satu media Jepang, tahun 2025 akan menjadi tahun terakhir dari Nissan GT-R R35. Dengan kemungkinan-kemungkinan yang ada diatas, akan ada jeda yang cukup lama untuk menunggu R36.
BACA SELANJUTNYA: Tenang! Toyota Yaris Cross Di Indonesia Tak Terdampak Skandal Uji Keselamatan Jepang