CVT Indonesia – Chery Omoda E5 yang sangat dibanggakan oleh PT Chery Sales Indonesia (CSI) hanya tinggal menghitung hari hingga peluncurannya. Melalui siaran pers resmi, Mobil listrik Chery ini akan diluncurkan pada awal bulan Februari 2024.
Rifkie Setiawan, Head of Brand Departemen PT CSI mengatakan bahwa Chery berkomitmen mendukung usaha pemerintah menuju Net Zero Emission (NZE) dengan menghadirkan mobil listrik Omoda E5.
“Chery melihat investasi dan pengembangan di Indonesia sebagai peluang untuk memajukan industri otomotif di negeri ini, sehingga dapat mendorong pertumbuhan perusahaan otomotif di Indonesia .” kata Rifkie pada siaran persnya.
Rifkie menambahkan bahwa dalam usaha mendukung program pemerintah, CSI patuh kepada aturan yang diberlakukan dalam industri kendaraan listrik di Indonesia, termasuk mengikuti aturan minimum 40% untuk Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN).
Beberapa waktu lalu, bertempat di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, CSI memperkenalkan Chery OMODA E5 kepada para pejabat kementerian dan jajarannya.
BACA JUGA: Honda Gandeng GM Produksi Unit Daya Berbahan Bakar Hidrogen
Setelah dilakukan uji coba, Chery Omoda E5 mendapatkan apresiasi. Dengan berbagai keunggulan teknologi yang ditawarkan, Chery OMODA 5 mampu mendukung visi Indonesia menuju masa depan yang lebih hijau.
“Senang sekali mengetahui rekan-rekan di Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi memberikan apresiasi kepada Chery OMODA E5. Mendengar langsung respon positif mengenai Chery OMODA E5 dari para perwakilan pemerintah membuat kami semakin optimistis menghadapi persaingan pasar.” tambah Rifkie.
Sebagai informasi, Chery OMODA E5 memiliki daya 150 kW dan baterai berkapasitas 61,06 kWh yang mampu menempuh jarak hingga 430 kilometer pada pengujian WLTP (Worldwide harmonized Light Vehicles Test Procedure) dan 505 kilometer pada pengujian NEDC (New European Driving Cycle) dalam sekali pengisian daya penuh.
Chery OMODA E5 baterai yang aman dan efisien karena menggunakan jenis Lithium Ferrous Phosphate (LFP). Bahan katoda dalam baterai LFP tidak berbahaya, dan karenanya tidak menimbulkan bahaya kesehatan atau bahaya lingkungan.
Penggunaan baterai jenis LFP ini lebih aman karena tahan panas dan tidak mudah meledak, serta durabilitasnya yang lebih panjang.
BACA SELANJUTNYA: Hyundai Santa Fe Dapat Update Fitur Penting Ini