CVT Indonesia – Mobil menjadi moda transportasi yang diandalkan oleh masyarakat indonesia untuk pulang kampung atau mudik lebaran 2024.
Maka dari itu, Ban sebagai komponen satu-satunya yang menempel pada jalan menjadi penting untuk selalu diperhatikan dan harus dalam keadaan prima saat melakukan perjalanan jauh.
Fisa Rizqiano, Deputy Head Original Equipment (OE) Bridgestone Indonesia mengatakan perhatian terhadap ban menjadi salah satu kunci utama untuk road trip mudik yang aman dan nyaman.
“Kontrol utama saat berkendara pada dasarnya ada pada ban. Meski lebarnya kurang lebih hanya selebar telapak tangan, ban memiliki peran penting untuk unsur keselamatan dalam berkendara.” jelas Fisa pada keterangan resminya.
Hal ini menjadikan pemeriksaan sebelum melakukan perjalanan panjang sangat diperlukan untuk memastikan ban tersebut dalam kondisi prima.
Ia membagikan sejumlah cara yang perlu diperhatikan pada ban mobil sebelum melakukan perjalanan:
Periksa Tekanan Angin Ban
Tekanan angin yang tidak tepat pada ban dapat berbahaya karena dapat mempengaruhi handling grip, baik itu terlalu tinggi atau terlalu rendah.
Menurutnya waktu yang paling tepat untuk memeriksa tekanan ban adalah saat kondisi ban dingin, biasanya dalam kondisi mobil sudah berhenti selama 3 jam.
Perlu dicatat bahwa tekanan yang berada pada sumbu yang sejajar harus sama, sementara tekanan pada ban depan dan belakang dapat saja berbeda. Informasi tekanan ban ideal dapat Anda lihat pada lis pintu bagian driver atau pada buku owner’s manual kendaraan Anda,” jelasnya.
BACA JUGA: ExxonMobil Berangkatkan Ratusan Mekanik Melalui Program Mudik Gratis
Periksa Kondisi Fisik Ban
Layak atau tidaknya kondisi ban sebenarnya dapat diketahui dengan pengamatan visual sederhana tanpa memerlukan bantuan alat khusus.
Pertama, periksa kondisi keausan atau kedalaman tapak ban kendaraan melalui Threadwear Indicator (TWI) yang ada pada tapak ban.
Menurut Fisa, tapak ban yang aus dapat berakibat pada berkurangnya kemampuan pengendalian kendaraan, meningkatnya risiko “aquaplaning” saat hujan, serta memperpanjang jarak pengereman kendaraan.
“Untuk mudahnya, tingkat keausan ban dapat diketahui dengan melihat tire wear indicator (TWI) yang berada pada dinding samping (sidewall) ban. Jika tapak ban sudah sejajar dengan garis-garis TWI, artinya kedalaman tapak yang tersisa sudah kurang dari batas aman, yakni 1.6mm, dan sudah memerlukan penggantian ban,” papar dia.
Barang Bawaan
Seperti halnya mobil, ban juga memiliki nilai daya angkut maksimum. Daya angkut maksimum menggambarkan beban maksimum yang dapat ditanggung oleh masing-masing ban dan terdapat pada dinding samping (sidewall) ban.
Kendaraan yang overload dapat menyebabkan pengendalian menjadi tidak responsif, meningkatkan konsumsi bahan bakar, serta mempercepat keausan pada ban.
“Mematuhi batasan ini penting karena beban yang berlebihan akan berdampak buruk pada ban serta pengendalian kendaraan.” tutup Fisa.
BACA SELANJUTNYA: Perhatikan Hal Ini Biar Mobil Gak Mogok Saat Mudik Lebaran 2024