CVT Indonesia – Hyundai Ioniq 5 bisa dibilang menjadi mobil listrik paling diminati di Indonesia. Bahkan beberapa waktu silam, salah satu dealer Hyundai di Jakarta mengatakan bahwa inden Ioniq 5 bisa mencapai 1,5 Tahun.
Konsumen sempat mengeluhkan lamanya inden dari Hyundai Ioniq 5 ini yang salah satu penyebabnya adalah karena terjadi krisis chip semikonduktor saat pandemi. Konon pada saat itu konsumen dapat menerima Ioniq 5 lebih cepat dengan tambahan biaya.
Fajar Ahya, Assembly Process Engineer PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia (HMMI) mengatakan bahwa indent sudah dapat teratasi karena kapasitas produksi yang kembali normal hingga 60 unit per hari.
“Waktu krisis chip semikonduktor, cuma 10 unit per hari. Sekarang sudah normal lagi sejak Juni 2023, bisa sampai 60 unit produksi sehari.” ujar Fajar di Pabrik HMMI Cikarang (2/10).
BACA JUGA: Mitsubishi Buka Tiga Sekaligus Dealer Baru di Cikarang, CIbubur, dan Cibinong
Lantas dengan kapasitas produksi yang sudah normal ini, apakah Hyundai mempertimbangkan untuk memproduksi mobil listrik teranyarnya Hyundai Ioniq 6 secara lokal?
Fransiscus Soerjopranoto, COO PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) mengatakan semua itu tergantung dari hasil survey ke konsumen, karena semuanya berhubungan dengan produksi dan kapasitas produksi.
“Kalau pemerintah meminta lebih banyak TKDN (Tingkat Kandungan Dalam Negeri) dari Hyundai tentu kita akan mengarah ke sana, karena lebih baik juga,” papar Soerjo.
Soerjo menegaskan bahwa Hyundai saat ini memplot Ioniq 6 sebagai produk flagship mereka.
“Ioniq 6 kita buat sebagai model flagship. Sehingga penjualannya tidak dibuat terlalu besar seperti Hyundai Ioniq 5,” tutup Frans.
BACA SELANJUTNYA: Baterai Hyundai Ioniq 5 Rusak? Siapkan Dana Segini Untuk Ganti