CVT Indonesia – Raksasa otomotif asal Jepang, Toyota dikabarkan berencana untuk menggandeng BYD demi mengadopsi teknologi elektrifikasi Plug-In Hybrid Electric Vehicle (PHEV) milik BYD, salah satu produsen mobil listrik terbesar asal China.
Mengutip dari Car News China, Toyota mengambil langkah ini demi mendapatkan insentif mobil ramah lingkungan yang meliputi BEV dan PHEV di China.
Toyota berencana meninggalkan platform Toyota Hybrid System (THS) yang merupakan teknologi mild hybrid. Sebab hybrid model ini tidak termasuk kategori New Energy Vehicle (NEV) di China dan tidak mendapatkan plat nomor hijau sehingga tidak mendapatkan subsidi.
Besar kemungkinan Toyota akan mengadopsi mobil platform mobil ramah lingkungan PHEV DM-i milik BYD.
Di China, Toyota telah meluncurkan beberapa model hybrid plug in E+, sebut saja Corolla, Levin, dan Rav4. Namun memang mobil-mobil tersebut tidak berkontribusi positif.
Meskipun kerjasama ini belum dikonfirmasi baik dari Toyota atau BYD namun ada sumber internal Toyota di China yang menyebut teknologi Hybrid milik BYD akan diadopsi.
BACA JUGA: VinFast Resmikan Penjualan VF e34 Di Indonesia
Tentunya teknologi yang digunakan adalah PHEV DM-i yang akan dipoles dan juga di-tuning baru demi pengalaman yang berbeda dengan milik BYD.
“Namun yang pasti jika teknologi DM-i BYD diadopsi, Toyota pasti akan melakukan pemolesan dan penyetelan baru, dan pengalaman berkendara pada model yang diproduksi akan tetap berbeda,” ujar sumber anonim tersebut.
Pada dasarnya, teknologi hybrid PHEV DM milik BYD ini sudah ada sejak tahun 2008. Ada dua jenis yaitu DM-i (Intelligent) yang berfokus pada efisiensi dan DM-p yang berfokus pada mobil berpenggerak AWD untuk kebutuhan offroad.
Sebenarnya ini bukan pertama kalinya Toyota dan BYD bekerjasama. Sebelumnya pada 2021 kedua raksasa ini telah memiliki perusahaan joint venture yang menghasilkan Toyota bZ3 untuk pasar China 2023 lalu.
BACA SELANJUTNYA: Citroen EC3 Jadi Mobil Pertama Yang Dapat Insentif Mobil Listrik CBU Dari Pemerintah
